Belajar memahami orang lain itu pelajaran mahal. Belajar mengerti
bahwa setiap manusia itu unik adanya dan tidak serupa. Belajar
memahami berarti berupaya untuk berbesar hati menerima kekurangan
orang lain, menerima bahwa tidak ada manusia yang sempurna.
Sayangnya, seringkali yang terakhir ini yang menjadi masalah. Melihat
kekurangan orang lain itu jauh lebih mudah daripada melihat kekurangan
diri sendiri. Orang cenderung mencerca, menuding orang lain, dan lupa
bahwa dirinya juga memiliki kekurangan yang mungkin lebih besar
daripada yang dituding.
Perlu keluasan hati. Butuh kedewasaan pemikiran untuk menjaga jari
telunjuk agar tak menuding, untuk menjaga mulut dari kebiasaan
mengejek dan mencerca. Demikianlah.
No comments:
Post a Comment