Friday, February 7, 2014

Postcard Ayu

Ayu Kuke itu salah satu teman yang menyenangkan. Gak pernah ngurusin urusan orang, bisa gembira di dunianya sendiri, mau berbagi ilmu, dan berperhatian pada orang lain. Bagaimana tak berperhatian? Seminggu setelah saya bercerita bahwa saya kembali mengumpulkan postcard, saya menerima 2 postcard darinya, dikirim dari kota yang sama dengan saya, dan buatannya sendiri. Padahal dia bukan anggota komunitas postcard, artinya bukan penggemar dan kolektor postcard yang memang gemar dan senang hati melangkahkan kaki ke kantor pos untuk mengirim postcard kepada orang lain. Buat saya, itu adalah sebentuk perhatian, satu hal yang di masa kini sudah agak langka karena kebanyakan orang lebih suka memperhatikan dirinya sendiri ketimbang memperhatikan orang lain :).
Suatu ketika, di saat saya gundah dan merasa tak enak hati, Kuke sengaja menawarkan: "mau kukurimi foto?". Dan tak lama kemudian, sebuah foto ilalang, dalam moda retro, sudah muncul di dinding akun jejaring sosial saya, cantik sekali, dan lebih dari sekadar cantik adalah perhatian pengirimnya di saat saya merasa tak enak hati. Itu jauh lebih berarti.
Nah, ini dia dua postcard yang dikirim Kuke untuk saya. Sekarang dia sedang pergi jalan-jalan ke luar kota, katanya, dia akan kirim postcard juga untuk saya dari sana. Asyik.
Yang penting bukan potscardnya, tapi "sesuatu" yang dikirimkan bersama postcard tersebut, dan itu tidak terlihat, hanya bisa dirasakan. Terima kasih ya, Kuke....



1 comment:

  1. Aaah, perhatian nih temannya. :)
    Saya juga baru nulis tentang post card, tapi belum gabung dengan post crossing. :)

    ReplyDelete