Selamat pagi semesta. Ini hari keduaku bebenah "para akun" di dunia maya. Sejak kemarin aku "uplek-uplekan" search di Twitter, membuka lagi Tumblr dan mencoba menulis quotes dari sana. Sesuatu yang sangat jarang kulakukan karena biasanya Tumblr hanyalah "tempat lewat" foto-fotoku, dari Wordpress dan Instagram. Menulis seperti ini di Tumblr, mungkin menyenangkan juga, tapi aku kan sudah punya blog, sayang kalau terlantar dan tidak diberdayakan.
Sayang??
"Ah, pokoknya semua akun dunia maya aku punya, aplikasi chatting juga punya semua, yang penting update, tau deh ngisinya kapan....", begitu kata seorang temanku.
Bagiku tidak seperti itu. "Eman-eman" aku bikin akun, kalau kemudian diterlantarkan tak pernah dijenguk, hanya sekadar "exist", sekadar orang tahu bahwa aku gaul banget. Oh no, thanks. Tujuanku bukan itu, jauuuh dari itu.
Bagiku, mau di dunia maya atau pun di dunia nyata, punya barang ya mesti dirawat. Di dunia nyata, beli barang, lalu ditaruh di pojokan, dibiarkan berdebu. Mubazir deh barang tersebut, terus kenapa dibeli?
"Lho, akun di dunia maya kan bukan barang, kan gak bayar, kan gratis, kan gak berdebu dan gak harus dibersihkan pakai lap flanel atau cairan minyak agar mengkilat....", pasti begitu deh alasan mereka yang menterlantarkan akun-akunnya.
Ya monggo saja, setiap orang boleh berpendapat, dan boleh mengajukan pleidoi atas keputusannya.
Menurut pendapatku, "iseng is aneh banget", melakukan atau membuat sesuatu itu selayaknya memiliki tujuan tertentu. Untuk cari uang, untuk cari teman, untuk bisnis, untuk mengekspresikan diri. Dan alasan: "iseng aja", pasti membuatku melongo serta "terpesona". Membuat akun yang tak berguna kan berarti menumpuk sampah, dan menyampah, di dunia nyata maupun di dunia maya, ya sama saja, hehehe.
Memang sih, mengurus "para akun" di dunia maya itu lumayan makan waktu. Tapi kalau itu menghasilkan sesuatu, misalnya menghasilkan tulisan, atau mengunggah foto-foto hasil karya sendiri yang sudah diedit, atau sekadar menyalin, artikel bermanfaat dari majalah untuk dibagikan pada semua teman di jejaring sosial, rasanya waktu yang dipakai itu menjadi tidak sia-sia. Bukankah berbagi ilmu termasuk amal kebaikan? Dan di jaman sekarang ini, lewat blog, lewat jejaring, semua orang bisa menjadi manfaat bagi orang lain.
Terkecuali kalau akun jejaring dipakai buat inbox ngomongin teman, atau chatting ngalor ngidul selama 2 jam dan setelah dibaca ulang, ternyata isinya nonsense, gak manfaat sama sekali. Nah, kalau itu sih, asli, buang waktu.
Masalahnya adalah konsistensi, yang agak sulit adalah terus menulis, terus mengunggah karya foto atau karya apa pun yang difoto, terus, berkelanjutan. Bahasa agamanya: istiqamah.
Dan untuk menjadi istiqamah, dibutuhkan disiplin tinggi.
Dan blogging, bagi saya, termasuk salah satu ujian kedisiplinan.
Pagi semesta, semoga Tuhan memberiku cahaya untuk "keep blogging", yang bisa bermanfaat, bagi sesama. Amin.
No comments:
Post a Comment