Anda pernah merasa nyaman berada seruangan dengan orang yang menyenangkan? Saya pernah! Rasanya betah dan tidak ingin pulang. Kalau orang itu rajin bekerja, saya terbawa ikutan jadi rajin. Orang yang menyenangkan itu, apakah selalu talkative, ngobrol terus dengan kita? Menurut saya sih tidak juga. Terkadang orang yang ngomong melulu malah bikin kita semi senewen. Kalo gak ada yang mo diomongin, ya diem ajalaaah.
Atasan saya di kantor, termasuk yang ber-‘aura’ asyik ini. Kalau ketemu, cuma say hello “hi”, lalu kerja. Kalau capek, dia keluar, ke ruang terbuka tempat merokok, juga tetap diam tanpa bicara. Tapi aku betahnya minta ampun dekat dia. Biarin deh diem aja juga, yang penting aku nyaman dan tenang. Mungkin saja sih hanya aku yang merasa nyaman berada di dekatnya, orang lain tidak (“kita? Lo aja kalee, gw nggak”, huehuehehe). Sangat tergantung kepribadian orang yang bersangkutan, aura kita match dengan orang yang kaya gimana?
Anda pernah merasa ‘gerah’ di dekat seseorang? Nah, sama juga ‘kan? Ada orang-orang yang memiliki aura yang bikin kita gak betah, kepingin segera menjauh darinya.
Pada umumnya sih orang yang baik tuh kerasa lho oleh kita (kita? huuhuu). Ya, kebaikan hati seseorang tuh memancar kemana-mana, dan saya percaya bahwa kita diberi ‘radar’ yang bisa mendeteksi orang. Kalau kita mau sedikit mengasah hati, sebetulnya kita bisa merasakan lho, orang di depan kita ini berniat baik atau buruk. Pernah ketemu sales girl ‘kan? Sebelum dia bicara, kita sudah tahu kok apa maunya, betul nggak?
Bicara soal kebaikan orang, apakah kita bisa merasakan kebaikan hati seseorang hanya setelah kita mengenal dekat dirinya? Tidak! Saya ulang sekali lagi ya: tidak! Anda tahu ibu Poppie, teman saya di Friendster ini seumur hidup belum pernah saya temui (norak Fai, padahal satu kota, bukannya sowan gitu ke rumahnya). Saya lihat profilenya, saya baca blognya, dan saya yakin beliau orang yang baik. Ini masih bagus, masih ada foto-foto beliau yang bisa dilihat, jadi masih bisa kebayang rupanya. Anda pernah baca tulisan orang, baca beberapa sms orang, dan merasa yakin bahwa pengirimnya orang yang baik? Saya pernah!
Terus, terus… (hehe, pasti penasaran), apakah kemudian madame bertemu orangnya? Ya, ketemu dong! And ur comments, please?
Yaa, kan tadi sudah kubilang, kebaikan hati seseorang itu memancar kemana-mana, sikap dan perilakunya juga mencerminkan hal itu. Kalau setelah bertemu lantas pertemanan tidak berlanjut, itu urusan lain, dan tidak berarti orang itu jahat ‘kan?
Begitulah kira-kira, aura kebaikan itu bisa kita rasakan, dimanapun, dari siapapun, dan bisa jadi muncul dari seseorang yang pada awalnya kita curigai akan berbuat tak baik pada kita, huahaha.
Bandung, 15 Agustus 2008
Terimakasih banyak kepada seseorang yang mendorong saya untuk menyelesaikan tulisan ini.
No comments:
Post a Comment