Saturday, July 4, 2009

You'll never walk alone....

"Lho, dari dulu juga selalu sendiri 'kan? Sudah biasa menulis blog 'kan kalau ingin sharing? Ya lakukan saja lagi seperti dulu!". Sebetulnya kalimat itu dikatakan bukan dengan manis dan untuk memberi semangat, tapi dengan sinis dan dingin.
Bagaimanapun ekspresi orang tersebut ketika mengatakannya, meski pada saat mendengarnya aku merasa berada di kutub utara dan menyesal tak mengenakan jaket, kalimat ini seperti membangunkanku dari tidur yang panjang (deuh, putri Aurora yang dibangunkan oleh pangeran, ahhhaha).
Berapa tahun yang lalu sih aku menulis tentang kesendirian di blog Friendster-ku? Kalau tak salah itu kutulis di masa awal aku mulai membuat blog tersebut, ketika kubilang bahwa aku tidak pernah sendirian, tapi selalu bersama Yang Diatas. Memang benar 'kan? Dan hari ini seseorang mengingatkanku kembali.
Pada saat kita merasa sedemikian terpuruk, letih, tak berdaya, dan ingin menangis. Ketika tak ada seorang manusia pun di dekat kita, sesungguhnya kita tak pernah sendirian, selalu ada satu-satunya tempat berpegang dan tempat bersandar abadi, yang bisa diakses langsung, setiap saat, dengan satu-satunya provider gratis yang sinyalnya selalu full sehingga percakapan tak akan pernah terputus-putus, yang dengan super setia mendengarkan keluh dan pinta kita, tak akan berkomentar : "aah, bosan" dan cepat atau lambat memberikan apa yang kita butuhkan (catat, bukan yang kita minta) asalkan kita punya satu modal dasar: kesabaran....
Dan kembali menulis blog? Ya betul, ada blog yang terbengkalai karena jarang kuisi, padahal kalau ada kemauan, sehari tiga kali memasukkan postingan pun ya terserah anda, siapa yang akan protes, wong yang menulis comment di blog ini pun tak pernah ada....
Artinya tempat ini bisa digunakan dengan merdeka untuk menuangkan ide yang terkadang bermunculan sepanjang hari, dan sangat menyenangkan karena tak terbebani oleh comments yang akan bermunculan seperti di Facebook.
Eh, jadi ingin beli netbook nih, supaya bisa nulis dimana pun dan kapan pun....
Alesan! Emang itu maunya.....ngaku!!

1 comment:

  1. Jiwa penulis yang memang lahir secara alamiah adalah sebuah anugerah. Terus menulis,ya..

    ReplyDelete