Friday, May 27, 2016

Stroop Oma Dengan Rasa Banana Rose

Masa kecil saya adalah masa keemasan teh manis, susu dan kopi yang disajikan di gelas belimbing, jauh dari minuman sachet dan minuman bersoda yang sekarang menjadi hits dimana-mana. Semuanya bikin di rumah, bukan sudah dipacking dalam botol, dalam kotak dan sebagainya. Tahu sendirilah jaman sekarang, anak-anak dan remaja senang meminum minuman berperisa, dari yang murah sampai yang harganya menjadi berkali lipat karena dijual di mall. Mereka terbiasa membeli minuman botol dan kotak dimana-mana. Jajan dan makan di luar menjadi gaya hidup yang tidak bisa lagi dihindari. Kalau punya uang banyak, ya makan. Mereka yang tidak memiliki uang banyak, duduk saja membeli minuman. Yang penting nongkrong, dan eksis dong.



Resahkah saya dengan gaya hidup masa kini yang suka duduk di resto dan café untuk minum? Banget. Lha, anak saya yang bungsu itu kan produk tahun 2000-an. Remaja seusia itulah yang hidup di jaman minuman botol dan sachet. Bagaimana saya tidak menjadi resah? Itu pengawet, itu gula buatan, itu pewarna. Terus mau dibawa kemana urusan menjaga kesehatan yang digaungkan dimana-mana untuk menghindari hall-hal tersebut?
Bukan apa-apa, dari ayah saya, ada turunan diabetes. Sedari remaja saya sudah sangat sering mendengar: “Hati-hati ya jaga kesehatan, kurangi gula, kan ada turunan”. Nah, terus kalau bukan  diri sendiri, lantas siapa yang harus menjaga?
Maka, selain harus mawas dan sadar diri, jadilah saya “ibu rewel” bagi anak-anak saya, terus mengingatkan untuk tidak sering membeli minuman di luar rumah, terutama karena saya tahu bahwa minuman itu umumnya mengandung gula buatan.
Ayah saya adalah seorang apoteker, dialah yang memberi tahu saya info tentang gula buatan. Sebetulnya info itu bagi saya lebih menjadi sesuatu yang menakutkan daripada menyadarkan. Coba saja lihat apa yang terjadi kalau terlalu banyak mengkonsumsi gula buatan:
1.      Obesitas, kegemukan
2.      Ketidakstabilan kolesterol
3.      Gejala hipertensi
4.      Diabetes
5.      Penyakit kardiovaskular
Waaah, untuk menghindari hal-hal tersebut, berarti saya harus kembali ke budaya lama, budaya masa kecil saya yang bikin minuman sendiri di rumah, supaya anak-anak saya tidak ketagihan dan terbiasa beli minuman yang mengandung pemanis buatan.
Itu mengingatkan saya pada ibu saya. “Ibu mami” sering membuatkan saya “stroop” kalau pulang sekolah. Rasanya nyes di hati setelah panas di jalan sepulang sekolah, apalagi dibuat oleh bunda tercinta. Apa sih stroop? Sirup. Iya, sirup. Ibu saya kan Holland spreken, generasi yang masih sering ngobrol dengan teman-temannya berbahasa Belanda. Jadi ya itu tadi, menyebut sirup saja setrup.
Saya malah jadi sangat mengingat kata itu, karena tidak umum J
Iya, kenapa tidak saya buatkan saja sirup buat anak-anak saya di rumah? Banyak kan sirup di supermarket? Eh tapi sirup kan banyak yang mengandung pemanis buatan juga ya? Oh okay. Berarti saya harus rajin membaca ingredient di botol-botol sirup. Berarti akan makan waktu.
Jadi bisa dibayangkan senangnya ketika saya mendapatkan kiriman paket dari seorang teman. Mau tau isinya? Sirup, yang tak mengandung pemanis buatan. Wohooo, pucuk dicinta ulam tiba. Lagi kepikiran soal sirup tiba-tiba ada yang mengirimi, sirup merah dengan rasa pisang rose. Anak-anak saya suka sirup ini, mereka kan suka pisang.
Tiba-tiba saya jadi kebanjiran ide untuk membuat berbagai jenis minuman dari sirup ini. Kan bisa ditambahi buah-buahan atau kelapa muda. Tapi diminum begitu saja pun sudah enak.
Hmm, pinginnya sih sirup ini masih akan cukup sampai bulan Ramadhan nanti, bulan puasa selalu pingin minum yang segar-segar kan untuk berbuka? Tapi rasanya tidak yakin masih akan awet. Minuman yang enak tuh sulit bertahan lama di kulkas, selalu sangat cepat habis.
Kalau bulan Ramadhan nanti masih pingin lagi, ya sudahlah, beli lagi saja.


Pokoknya saya senang, sudah kembali ke budaya “mbikin-mbikin” minuman di rumah, seperti ibu saya, dengan “stroop” merah rasa banana  rose.


Foto: Vivera Siregar
Model : Kory Anggraeni



1 comment:

  1. Perpaduan unik, Banana & Rose cocok nih buat buka puasa nanti Eda :)

    ReplyDelete