Sejak jaman digitalisasi kamera, software untuk mengedit foto juga berkembang pesat. Saya ingat, kamera digital saya yang pertama itu sekitar 11 tahun lalu, sebuah kamera saku merk X. Dan ketika itu (sampai sekarang) Photoshop dari Adobe merajai arena software pengedit foto. Sayangnya, sampai detik ini saya belum berteman dengan editor foto yang mumpuni ini. Pernah coba beberapa kali, dan selalu berakhir dengan pernyataan kepada diri sendiri: "ini ribet sekali". Mungkin saya letih :)
Karena merasa diribetkan oleh software, saya jadi berusaha mencari kesana kemari editor foto yang simpel, yang pengeditannya tak makan waktu banyak dan tak usah harus bermain dengan layering. Sejujurnya, kata layer ini selalu mengingatkan saya pada tutup kepala pengantin wanita di dongeng-dongeng putri raja dan pangeran. Saya memang seringkali terlalu imajinatif.
Setidaknya, karena saya selalu menganggap Photoshop sebagai editor kelas berat, maka saya selalu berusaha memotret dengan lebih baik. Angle, komposisi, momen, semuanya diusahakan untuk sebaik mungkin. Dengan demikian, saya tak perlu berurusan dengan software untuk editing foto, kan sudah diupayakan untuk mendapat foto terbaik saat membidik obyek.
Tapi ada saat-saat dimana saya perlu sedikit mengedit, hanya sekadar cropping, pengaturan saturasi, atau perlu vignette supaya obyek terlihat lebih menonjol. Rasanya untuk editing sederhana seperti itu saya tak perlu kursus disain grafis atau menggunakan software yang akan menyita banyak waktu saya. Untuk itu saya gunakan software yang bisa diunduh gratis dari internet, perangkat lunak sederhana yang bisa memenuhi kebutuhan saya.
Teknologi terus berkembang, dan hidup menjadi jauh lebih menyenangkan, lebih membuat malas, lebih membuat lemak menggelambir karena segala sesuatu bisa dilakukan sambil bermalasan. Tak terkecuali untuk editing foto. Singkat cerita, sampailah di era Android. Instagram bukan lagi milik Iphone semata, semua orang berlomba mengunggah foto ke sana, dan juga ke semua akun medsos. Coba lihat di Path, tiap sekian menit seseorang mengunggah foto kue yang setengah digigit, tas baru, sepatu yang dipakai difoto dari arah atas (tampaknya semua orang pernah melakukannya). Bayangkan kalau memotretnya pakai kamera DSLR, mengeditnya di Photoshop, terus kapan diunggahnya? Tidak bisa segera pamer dong.
Maka sekarang dunia sudah pindah. Semua orang ingin cepat mengunggah foto, tapi ingin dengan hasil yang bagus (orang sering bertanya kepada saya: "Gimana sih supaya fotonya keren kaya yang di Tumblr gitu?").
Sekarang semua bisa disederhanakan lewat ponsel Android. Banyak aplikasi editor foto di Playstore. Semua menyatakan "simple, user friendly". Jadi tinggal pilih, and say goodbye to Photoshop. Eh, malahan ada aplikasi Photoshop juga lho di Playstore, tapi saya sih tidak terlalu ingin menjajalnya. Di arena aplikasi editor foto untuk ponsel, aplikasi yang satu ini tak terlalu sering dibicarakan.
Maka inilah salah satu aplikasi yang bisa digunakan untuk mengedit foto sambil tiduranselain bisa digunakan untuk mengedit foto, sekaligus juga bisa dipakai untuk menghasilkan title blog cantik-cantik yang sedang kekinian itu.
Picsart, tampaknya diciptakan untuk mereka yang suka ngoprek, mencoba ini itu, berkreasi dengan foto. Aplikasi ini mengakomodir mereka yang suka hal praktis, sehingga bisa melakukan berbagai hal hanya dengan menggunakan satu aplikasi saja.
Diperlukan ruang yang cukup besar untuk penyimpanannya. Bagi mereka yang memiliki koleksi aplikasi di ponselnya, setidaknya dibutuhkan RAM 2 GB agar bisa leluasa menyimpan berbagai aplikasi kegemaran. Tapi jangan kuatir, aplikasi yang satu ini bisa dipindahkan ke SD card setelah selesai diunduh.
Setelah selesai mengunduh aplikasi, Anda akan melihat ini :
Klik Edit apabila Anda ingin mengedit foto dan bisa langsung ke Effects bila ingin langsung mengubah tampilan dengan menggunakan berbagai efek.
Ini efek yang bisa dipilih. Yang suka warna pudar tinggal pilih, pudarnya ingin berwarna apa, bisa pilih di Colors. Di menu ini juga ada Corrections untuk koreksi foto, siapa tahu ingin sendok-sendok kayu itu tampil lebih langsing :)
Di salah satu menu tersebut, Anda bisa pilih Square Fit, supaya perbandingan foto menjadi 1:1 seperti di Instagram. Bisa pilih warna yang diinginkan, apakah hanya ingin sisi atas bawahnya berwarna, atau ingin blur seperti pada gambar di atas.
Kalau ingin latar cantik, Anda bisa pilih BG, banyak pilihan yang membuat foto tampil lebih keren. Karena saya penggemar disain klasik, maka saya pilih latar dengan motif di atas.
Beres. Sekarang saatnya menentukan huruf yang sesuai.
Ini saatnya belajar typography. Setiap jenis huruf memiliki karakter masing-masing. Rasanya agak aneh kalau sebuah disain klasih diberi tulisan yang lucu kekanak-kanakan. Di bagian atas halaman font ini Anda juga bisa memilih warna huruf dan penempatannya, apakah akan di kiri, kanan atau tengah.
Tulisan ini bisa diletakkan di sisi bawah foto dengan ukuran yang Anda mau. Bisa diatur pula opacity, apakah huruf ingin tampak nyata atau samar. Bisa digunakan sebagai watermark kalau Anda ingin foto Anda hanya dimiliki oleh Anda sendiri dan seluruh dunia tak boleh memilikinya.
Di sini ada pilihan wrap. Nah, inilah jadinya :
Tulisan pertama sudah berbentuk lengkung. Setelah itu bisa ditambahkan lagi nama Anda. Lakukan dengan cara yang sama dengan tadi. Pilih jenis huruf yang berbeda supaya tampak lebih cantik, bisa juga diberi sedikit bayang warna.
Saya suka bersolek untuk mempercantik diri. Maka untuk pembuatan ini pun saya tak puas hanya sampai di sini. Rasanya rugi kalau tak mengoptimalkan sebanyak mungkin fitur dalam satu aplikasi. Maka saya pilih menu Shape Mask, pilih warna terracota kegemaran saya, tampilkan samar-samar supaya motif klasik tetap tampak.
Selesai. Anda tinggal mengaplikasikan langkah-langkah di atas untuk pembuatan blog title cantik. Selamat berkreasi.
No comments:
Post a Comment