Bening itu membasuh luka, yang disimpan diam-diam dan dicoba dibenamkan dalam gelap malam, yang seperti terus melangkah tanpa tujuan pasti di jalan tak berujung.
Bening itu penawar rindu, yang enggan diakui karena kejujuran, bahkan kepada diri sendiri, adalah sesuatu yang mengerikan yang akan membongkar topeng kepalsuan yang selama ini diperlihatkan kepada dunia.
Bening itu pelepas duka, ketika satu dua kata dari orang tercinta rasanyanya seperti meruyak hati dan meluncurkanku ke jurang dalam, yang menurut orangnya sendiri hanya merupakan "dramatisasi" dari perasaanku yang terlalu berlebihan.
Bening itu, kawanku satu-satunya di malam hening, ketika rindu tak bertepi tak berani kuungkap karena takut dicerca dan direndahkan, takut dianggap sebagai manusia yang selalu bergantung pada orang lain, takut dilecehkan dan ditertawakan....
Salahkah kalau aku terisak sendirian berteman bening yang menetes satu-satu....
Salahkah aku memiliki hati yang rapuh....
Aku cuma daun meranggas, yang ingin bersandar di pohon raksasa, merasa nyaman, mendengar lembutnya hembusan angin, tanpa kata....
Salahkah aku....
13 June 2009
No comments:
Post a Comment