Merasa dipahami

Baca berita kemarin? Seorang gadis belia bernama Liu Wenxiu menggagalkan percobaan bunuh diri seorang pemuda yang tidak dikenalnya. Bagaimana mungkin? Ternyata itu dilakukannya dengan cara berbicara dengan si pemuda, dan memberinya ciuman....
Apa yang dikatakan Liu Wenxiu pada si pemuda hingga si pemuda membatalkan niatnya? Tak ada seorang pun yang tahu. Wenxiu hanya mengatakan bahwa cerita si pemuda membuatnya merasa tersentuh, dan dia merasa memahami si pemuda.
Merasa dipahami, selalu menjadi impian setiap orang, dan sayangnya, itulah yang sangat sulit diperoleh.
Sebaliknya, merasa tidak dipahami, selalu membuat frustrasi, membuat ingin menangis dan berteriak. apalagi merasa tidak dipahami oleh orang yang dicintai, kepada siapa kita biasa berbagi.
Barangkali memahami perasaan orang adalah sesuatu yang super sulit. Tentu saja sulit, kalau orangnya menutup diri. Lha kalau model saya? Sudah bicara terbuka, sudah menjelaskan, sudah bercerita perihal masalah yang mengganjal perasaan, masih tetap tidak dimengerti juga, seolah-olah saya bicara dengan menggunakan bahasa planet lain.
Ah, mungkin saya terlalu aneh bagi orang lain, ucapan saya sulit dipahami. Mungkin karena harapan dan keinginan saya terlalu sederhana sehingga orang yang malah jadi tidak mengerti.
Ya, terlalu sederhana. Saya cuma ingin merasa berharga, ingin orang merasa homey bersama saya, ingin orang merasa nyaman dan tidak sungkan bercerita tentang hidup kesehariannya. Seperti saya juga selalu bercerita tentang seluruh perasaan saya kepada orang yang saya percayai.
Saya ingin merasa dihargai, ingin dipercaya untuk mendengar dan menyimpan cerita-cerita orang yang berarti bagi saya. Sesederhana itu....
Dan saya merasa tidak berharga ketika saya tidak tahu apapun tentang diri orang lain, karena orang tersebut tidak mempercayai saya, tidak merasa dekat dengan saya sehingga saya tidak perlu tahu apapun yang terjadi dengan dirinya.
Saya tetap tidak dipahami....
Sedih sangat, dan ingin menangis.
No comments:
Post a Comment