
Satu demi satu huruf terlepas, tak dapat mewakili apa yang aku rasakan setiap kali kabut sabtu pagi menyentuh ubun-ubunku. Aksara tak lagi dapat mengungkapkan seluruh kisah yang tertahan lima hari. Bahkan deretan kalimat yang sudah disiapkan dengan tak sabar sejak semalam seperti lenyap ditelan bumi. Cuma ada seulas senyum ketika terdengar sahutan pendek menjawab di ujung sana. Selalu berkelebat ribuan kenangan, terulang tanpa diundang merentang waktu bulanan. Hanya hening, hanya haru biru, hanya sendu karena tak tahu bagaimana meramu isi benak dan hati untuk disampaikan.
Sampai terdengar bunyi bahwa waktu bicara telah habis, masih juga membisu. Tak pernah mengerti kenapa selalu begitu setiap minggu....
Lucu....bukankah sudah lama ditunggu?
20 Jun 2009
No comments:
Post a Comment