Seribu Rindu

Aku hanya punya seribu rindu yang terangkum dalam impian-impian yang sering kuceritakan padamu dalam isak tertahan. Kerinduan yang lebur saat kau eja namaku (belum pernah kudengar namaku disebutkan seindah dan selembut itu).
Aku punya ribuan rindu lainnya, saat menanti sepucuk surat biru muda berisikan tulisan tanganmu, yang kuminta kau kirimkan sejak lama, dan tak pernah sampai di tanganku tanpa pernah kutahu alasannya.
Seribu rindu masih kusimpan di sudut hatiku, menanti hadirmu, menanti adamu, menanti rasa baur melebur ketika namaku disebut, pelan, sepenuh hati dan sarat cinta,