Kinanthi, beberapa halaman membaca kisah hidupmu, aku sudah memutuskan
untuk berteman denganmu. Tambah tigapuluhan halaman lagi, kamu sudah menjadi
sahabatku. Bukan karena apa-apa, tapi garis-garis pikiranmu membuatku seperti
berdiri di depan cermin, seperti mengenali diriku sendiri, dari remaja sampai
sekarang. Ada kekerasan hati, ada sikap tak mau mengalah, ada keinginan untuk
membuktikan bahwa kamu mampu dan tidak mau dilecehkan.
Huft, yang terakhir
itulah yang kemudian menerbangkanmu kembali ke kampung halamanmu, melintasi
setengah dunia.
Keren, wanita perkasa yang sebetulnya tetap memiliki kehalusan
dan kelembutan, sifat asli perempuan.Wanita mandiri yang masih punya airmata
untuk orang yang dicintainya.
Siapa yang kamu cintai? Yang mengikat hatimu ternyata
bukanlah pria perlente berbusana mewah bermerk terkenal, yang menjadi rekan
kerjamu di negara adi daya sana, tapi pria biasa, pemuda desa, sangat
bersahaja, yang ketika kamu kecil dulu selalu menjadi pendengar setiamu setiap
kali kamu bercerita apapun juga.
Real, itu ciri khas wanita. Seringkali aku
berpikir bahwa wanita itu sama sekali nggak ribet (seperti yang umumnya
dikatakan oleh para pria). Wanita itu cuma ingin didengarkan, karena didengarkan
berarti dipahami dan dimengerti. Cukup! Tak harus diberi solusi, apalagi untuk
wanita secerdas kamu yang sedemikian independen. Cuma didengarkan, itu
saja.
Kinanthi, cintamu kepada "teman kecil pendengar setia" itu yang
membuatmu takut kehilangan dirinya. Yang membuatmu bisa menulis puluhan (aku
lupa, mungkin ratusan) surat kepadanya meski tak satupun dibalas.Membaca
kisahmu membuatku percaya, Kinanthi, bahwa tak seorang wanita pun akan
melupakan orang yang pernah mendengarkan keluh kesah dan gembiranya. Betapapun
kemudian terpisah melintas pulau melintas negara dan benua, seorang pendengar
yang baik seperti itu selalu sangat dirindukan.
Kinanthi, kamu adalah bagian
dari sadisnya penjualan tenaga wanita antar negara, yang jatuh bangun disiksa
satu majikan ke majikan lain. Dan pada akhirnya membuktikan bahwa kamu bisa terlepas
dari penderitaan, dengan kemauanmu yang luarbiasa dan keenggananmu untuk
menyerah pada nasib.
Kamu bukan Kartini atau Cut Nyak Dien. Dengan caramu yang
modern, kamu memperlihatkan bahwa wanita itu sesungguhnya adalah mahluk yang
kuat.
Aku sayang padamu Kinanthi, dan tahu bahwa kamu akan kembali ke
Indonesia, ke Gunung Kidul, karena cintamu pada pria bersahaja itu....
Seusai membaca "Galaksi Kinanthi" by Tasaro GK, salah satu novel keren yang selesai kubaca beberapa bulan berselang.
Seusai membaca "Galaksi Kinanthi" by Tasaro GK, salah satu novel keren yang selesai kubaca beberapa bulan berselang.
Cuplikan ini adalah tulisan saya di Catatan di akun Facebook yang saya tuliskan 5 tahun yang lalu. Sebetulnya tidak diniatkan untuk review buku Galaksi Kinanthi, hanya mencurahkan perasaan yang campur aduk setelah membaca buku yang membuat saya berpikir banyak tentang perempuan, dan keberpihakan dunia kepada laki-laki.
Catatan di atas dikomentari oleh penulis buku tersebut. Komentar pendek yang membesarkan hati dan membumi dari seorang Tasaro GK.
Galaksi Kinanthi, satu di antara koleksi buku saya yang penampilannya kurang rapi karena banyak lipatan di dalamnya sebagai penanda dari kalimat-kalimat menggugah dan menginspirasi. Dua halaman di dalamnya bahkan saya gunakan sebagai latar foto cincin kesayangan saya, dengan tulisan yang tampak jelas, cerita tentang isi hati seorang perempunan.
Ketika saya memutuskan untuk mengikuti tantangan menulis One Day One Post, saya pikir saya akan menemukan tokoh fiktif lainnya yang menginspirasi saya. Ternyata, setelah lima tahun berlalu, Kinanthi masih juga menyeret saya ke galaksi cinta.
Kenapa harus Kinanthi ?
Karena bagi saya, dia perempuan inspiratif. Pribadi kuat yang berangkat dari daerah minus, Gunung Kidul (Ini daerah asal penulisnya, yang kalau disingkat menjadi GK, sampai-sampai singkatan judul bukunya pun GK, dan nama penulisnya pun ditulis Tasaro GK, hehe).
Cerita tentang kemandirian seorang perempuan selalu membuat saya terinspirasi. Tidak. Bukan karena saya penganut women's lib atau pemrakarsa kesetaraan gender. Tapi karena perempuan -sejatinya- memang mahluk yang kuat, mahluk yang tampak lembut, seringkali dianggap cengeng, tapi bisa menjadi kuat melewati berbagai masalah berat dalam kehidupan.
Dan cerita kehidupan Kinanthi sejak kecil sampai dewasa lalu menjadi sukses di Amerika sungguh mewakili cerita pedih seorang perempuan yang dipaksa menjadi mandiri oleh keadaan yang mencabik-cabik dirinya.
Setidaknya, setelah membaca buku Galaksi Kinanthi, saya lebih banyak bersyukur, bahwa saya tak hidup di daerah tempat tinggal Kinanthi, tak harus menurut saja ketika dijual lintas negara dan mengalami beragam kenangan hitam dalam kehidupan.
Kinanthi memang bukan tokoh fiktif biasa. Bagi saya, tokoh ini sungguh menginspirasi, memotivasi agar menjadi perempuan yang tangguh, yang meyakini bahwa selalu ada cahaya matahari yang muncul kembali dari balik awan, setelah hujan badai reda.
Galaksi Kinanthi, satu di antara koleksi buku saya yang penampilannya kurang rapi karena banyak lipatan di dalamnya sebagai penanda dari kalimat-kalimat menggugah dan menginspirasi. Dua halaman di dalamnya bahkan saya gunakan sebagai latar foto cincin kesayangan saya, dengan tulisan yang tampak jelas, cerita tentang isi hati seorang perempunan.
Ketika saya memutuskan untuk mengikuti tantangan menulis One Day One Post, saya pikir saya akan menemukan tokoh fiktif lainnya yang menginspirasi saya. Ternyata, setelah lima tahun berlalu, Kinanthi masih juga menyeret saya ke galaksi cinta.
Kenapa harus Kinanthi ?
Karena bagi saya, dia perempuan inspiratif. Pribadi kuat yang berangkat dari daerah minus, Gunung Kidul (Ini daerah asal penulisnya, yang kalau disingkat menjadi GK, sampai-sampai singkatan judul bukunya pun GK, dan nama penulisnya pun ditulis Tasaro GK, hehe).
Cerita tentang kemandirian seorang perempuan selalu membuat saya terinspirasi. Tidak. Bukan karena saya penganut women's lib atau pemrakarsa kesetaraan gender. Tapi karena perempuan -sejatinya- memang mahluk yang kuat, mahluk yang tampak lembut, seringkali dianggap cengeng, tapi bisa menjadi kuat melewati berbagai masalah berat dalam kehidupan.
Dan cerita kehidupan Kinanthi sejak kecil sampai dewasa lalu menjadi sukses di Amerika sungguh mewakili cerita pedih seorang perempuan yang dipaksa menjadi mandiri oleh keadaan yang mencabik-cabik dirinya.
Setidaknya, setelah membaca buku Galaksi Kinanthi, saya lebih banyak bersyukur, bahwa saya tak hidup di daerah tempat tinggal Kinanthi, tak harus menurut saja ketika dijual lintas negara dan mengalami beragam kenangan hitam dalam kehidupan.
Kinanthi memang bukan tokoh fiktif biasa. Bagi saya, tokoh ini sungguh menginspirasi, memotivasi agar menjadi perempuan yang tangguh, yang meyakini bahwa selalu ada cahaya matahari yang muncul kembali dari balik awan, setelah hujan badai reda.
Kinanthi sang penerus generasi Kartini dan Cut Nyak Dien era kini
ReplyDeleteNah iya, itu yang bikin aku terpesona :)
DeleteBerapa halaman? Biasanya Tasaro halamannya banyak. Anak saya tahan membaca karyanya. Saat ia dipesantren buku adalah sahabat. Kini setelah di rumah kebiasaan itu tergantikan dengan yang lain.
ReplyDeleteOOT. Ide fotonya mantap. Bagaimana cara mendapatkan ide foto?
This comment has been removed by a blog administrator.
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
DeleteSekitar 300 an kalau nggak salah. Tapi biasalah, kalau buku keren nggak kerasa kok bacanya. Tau-tau udah tamat dan menyesal kenapa terlalu cepat habis :)
DeleteIde foto bertebaran dimana-mana sepanjang jalan. Tinggal di Bandung nggak? Kalau tinggal di Bandung, ikutan workshop foto yuk denganku, tanggal 30 Juli di toko Coklat.
ikutan penasaran soal Kinanthi, pengen baca bukunya juga kalo gak terlalu tebal, maklum sekarang udah susah punya waktu baca novel, huhuhu
ReplyDeleteYaaa, sekitar 300 halaman sih, tapi cepat kok selesainya karena mengasyikkan.
DeleteSetelah sekian waktu ngeblog dgn nama blog kidung kinanthi, Secara tak sengaja melihat novel tsb di sebuah toko buku. Membaca pengantar di cover, membuat saya jatuh hati utk membelinya. Menurut saya, membaca galaksi kinanthi berulang2 ttp serasa br pertama kali membacanya.
ReplyDeleteAhhh, akhirnya saya pun merasa tersanjung sendiri krn memberi nama blog kidung kinanthi (sebelum saya mengenal novel tsb).
Iya, saya sampai mengutip kalimat-kalimatnya dimana-mana. Emang keren, pake banget.
DeleteSaya udah baca juga bukunya, tapi baru dua kali. Dulu beli buku GK karena tertarik dengan nama sang penulis. Ternyata bukunya menarik untuk dinikmati. Jadi pengen baca lagi nih, Mbak :)
ReplyDeleteAku malah lagi nyari2, bukuku dimana ya, pingin baca lagi.
DeleteIni buku emang kece mbak! Aku udah baca buku ini dan memang sosok Kinanthi itu luar biasa.
ReplyDeletewww.talkativetya.com
Seneng banget dengan kepribadian Kinanthi, sangat hidup.
DeleteWaduh kok saya baru tau buku ini yaa...
ReplyDeleteNgebaca tulisan ini jadi pengen baca deh.
Eh btw, dilihat dari testimoni mbak, kayanya buku ini bergenre Chick-lit ya?
Bacaaaaa, bacaaaa, very recommended, jangan nggaaaak. Moga2 masih ada di toko buku. Kurang lebih begitu sih, chick-lit, ah susah digambarkan. Pokonya rugi aja kalau gak baca :)
DeleteSaya jadi penasaran dengan sosok Kinanthi, btw bukunya ada di gramedia ga sih?
ReplyDeleteSudah lama mas, duh semoga masih ada ya di Gramedia, coba tanya mbak2 disana :)
DeleteKalau novel saya judulnya Mimpi Kinanti ;) eh, jadi promosi ;-P
ReplyDelete