I write better than I talk
Sewaktu saya membaca quote itu tempo hari, sejujurnya saya merasa bersalah. Rasanya yang ditulis itu kok mirip saya ya? Setahun yang lalu, ketika saya bertemu dengan seorang teman SMP, dia juga mengenang saya kurang lebih juga begitu: "Vi, dulu waktu SMP, gue pikir lo autis lho. Diem aja, merhatiin orang. Eh, lo masih suka nulis 'kan? Gue inget, dulu lo seneng ngumpulin quote, suka nulis puisi."
Lalu saya sadar, ternyata kegemaran saya menulis itu sedari dulu, dan barangkali saya memang lebh mampu menulis ketimbang berbicara. Saya ingat 5 buah buku harian yang saya tulis sewaktu saya remaja, dan buku-buku agenda yang sarat cerita sewaktu saya jatuh cinta. Ketika saya kecil pun, pelajaran mengarang adalah pelajaran yang paling saya tunggu-tunggu setiap minggunya. Selalu gembira di hari pertama setelah liburan, karena pasti ibu guru akan akan berkata : "Anak-anak, ceritakan liburanmu".
Pendek kata, bagi saya, menulis itu adalah aktivitas yang membuat hidup makin hidup. Maka ketika muncul kata blogging, saya luar biasa gembira. Buku harian online! Menarik sekali. Tak sedikitpun terpikir bahwa orang lain akan membaca blog saya. Lha, kalau menulis blog itu diibaratkan seperti menulis buku harian,sebaiknya malah jangan ada yang baca 'kan?
Serius, saya pikir menulis blog itu hanya menumpahkan perasaan di dunia maya dan tertutup bagi orang lain, ternyata tidak. Orang bisa mengomentari tulisan saya. Berarti yang saya tuliskan harus difilter, tidak seperti saat menulis di buku harian bergambar My Melody yang ada kuncinya itu :)
Tak ada masalah. Yang penting saya bisa menuangkan isi kepala, tempat bertumpuknya ide-ide.
Maka saya mulai menulis blog sekitar tahun 2004, awalnya membaca blog milik Enda Nasution, tulisannya banyak memberi inspirasi untuk menulis. Lalu saya menulis di Friendster. Ketika muncul Facebook tahun 2008, saya banyak menulis di Notes Facebook, lalu di Tumblr. Pokoknya dimana ada tempat menulis di dunia maya, saya membuat coretan pendek disana, tentang apa saja yang berseliweran dalam kehidupan saya.
Sekarang, saya kembali ke sini, ke blog sungguhan ini, selain juga mengunggah foto-foto saya di blog saya lainnya yang merupakan gallery karya foto saya.
Inilah rumah saya di dunia maya. Namanya rumah, ya harus diurus dan dipelihara dengan baik dengan cara yang baik. Tips-tips yang saya tuliskan di bawah ini sesungguhnya adalah panduan bagi saya sendiri untuk mengurus blog ini.
- Mulailah
Perjalanan ribuan kilometer dimulai dengan langkah pertama. Mulai menulis adalah hal tersulit untuk dilakukan, Selalu ada ratusan alasan untuk tidak melakukannya. Jadi kuatkan hati, dan mulailah menulis. - Komitmen
Dalam pernikahan ataupun di arena blogging, komitmen selalu dibutuhkan. Tidak ada pilihan, konsisten menulis akan membuahkan hasil terbaik. Sebagai catatan, yang disebut konsisten itu bukan berarti memaksakan ldiri untuk menulis setiap hari. Pada awalnya, mengikuti tantangan semacam One Day One Post itu memang harus sedikit dipaksakan agar terbiasa menulis, supaya setelah rentang masa ODOP itu berakhir, bisa terus konsisten menulis secara regular.
Menulis seminggu dua kali dan menghasilkan tulisan berkualitas tentunya lebih baik daripada menulis tiap hari dengan kualitas standar. - Tulis konten RM
Konten RM adalah konten yang Relevan dan Menarik. Tidak seorang pun senang membaca tulisan yang membosankan, melulu berputar-putar di satu ide dan terkadang bahkan tidak ada hubungan antara judul dengan isi tulisan. Baca ulang tulisan setelah selesai ditulis, kalau penulisnya saja bingung, apalagi pembacanya. Lalu bagaimana menuliskan sesuatu yang menarik? Nanti yaa, saya tuliskan di sesi lainnya :) - Be original
Sering bertanya pada Google tentang sesuatu hal? Anda akan temukan banyak artikel dan tulisan yang isinya sama dengan judul yang berbeda. Isinya itu-itu saja, hanya judulnya yang diubah. Mungkin hanya copy paste :) Padahal, dari sumber yang sama, bisa dilakukan rewrite untuk mendapatkan satu tulisan baru yang pastinya akan lebih menarik daripada sekadar menyalin tulisan yang sudah ada. Lebih baik lagi apabila mendapatkan bahan tulisan dari sumber-sumber lain agar tidak sama dengan yang telah dituliskan puluhan atau ratusan orang. - Gunakan situasi di kehidupan nyata
Setiap orang senang membaca sesuatu yang mirip dengan hidup keseharian mereka, real life situation, bukan suatu gambaran yang digantungkan di atas awan semacam hal-hal yang sangat teoritis dan tak terjangkau. Semakin nyata, semakin mudah dipahami dan diserap oleh kebanyakan orang. - Sisipkan gambar menarik
Sebetulnya ini tips utama bagi saya pribadi. Bukan apa-apa, sejak dulu, saya senang mengumpulkan gambar, saya penyuka gambar kartun, gambar yang lucu-lucu. Sekarang, sebagai juru foto, saya juga sangat senang memotret apapun, dari pemandangan sampai ekor kucing. Jadi saya selalu gembira menyisipkan foto-foto karya saya sebagai hiasan tulisan saya, tentunya foto yang pas untuk tulisan saya. Rasanya aneh kalau saya menyisipkan foto sandal jepit di dalam resep masakan yang saya tuliskan.
Kalau tak punya foto karya pribadi, bisa ambil dari internet, dan jangan lupa hormati pemilik gambar atau foto tersebut dengan membubuhkan sumbernya.
Tipsnya oke mbak Vi, apalagi soal rewrite itu. Lumayan buat ide nulis dengan kemasan yang lebih baru dan unik.
ReplyDeleteIya, aku belajar dari teman serumah, dia dari Fikom. Di jurusan itu ada pelajaran rewrite, bikin aku pingin kuliah lagi. Pasti menarik bingitz.
DeleteIya, aku belajar dari teman serumah, dia dari Fikom. Di jurusan itu ada pelajaran rewrite, bikin aku pingin kuliah lagi. Pasti menarik bingitz.
Deletesoal konten sama SEO itu yang paling bikin stress deh. masih bingung
ReplyDelete