Selamat pagi Shinta Ries, ini sebuah surat pribadi untukmu. Aku ingat pagi itu ketika aku duduk di "bangku sekolah". Iya, sekolah lagi, sekolah blogging. Itu hampir sebulan yang lalu, dan aku baru menuliskannya di sini sekarang, ahaha. Pengakuan jujur dari seorang blogger moody, yang nulis kalau mau nulis, yang hobinya bermalasan, baca buku, berjemur di pagi hari dengan kucing kesayangan, motret dan nulis yang disukai, dan jalan-jalan ke tempat-tempat yang membuat hati senang.
Lalu bagaimana mungkin aku berada di sebuah acara formal untuk para blogger, dengan judul keren "....dari hobi jadi profesi"? Itu keren sekali, menjadi blogger profesional, bahkan menghasilkan uang dari blog. Wow. Kalau aku punya sepuluh jempol, semuanya kuacungkan untuk acara ini, untuk semangat yang ditularkan oleh ibu-ibu hebat kepada para ibu cantik (eh, ada mas-mas juga kan?).
Beberapa teman sudah menuliskan minutes of meeting dari acara itu dengan sangat baik, dan aku sadar, sesadar-sadarnya, bahwa aku tidak bisa menuliskan semua yang kudapat hari itu secara detil, sebaik yang sudah dituliskan teman-temanku. Dan karena sudah dilaporkan dengan baik, maka aku memutuskan untuk menulis surat ini saja untukmu.
Aku ingat materi yang diberikan mbak Haya tentang isi blog, juga ingat mbak Ani Berta yang sarat tawa, yang melangitkan impian untuk meraup banyak rupiah dari blog dan akun Twitter-nya. Serius, mengagumkan sekali, dan seperti biasa, sepulang ke rumah, semangat yang didapat saat belajar kok jadi menurun. Hmh, memangnya bukan perjalanan tahunan untuk mencapai itu semua? Harus tekun, harus! Dan butuh kesabaran. No choice. Baiklah, mari mulai, tidak pernah ada kata terlambat.
Tapi sejujurnya, materi paling memikat dan membuatku terpesona adalah dari seorang Shinta Ries, iya, kamu. Kenapa? Karena mengembalikan memoriku ke masa lalu. Soal html, soal desain blog, soal kekuatan warna dan pilihan warna. Bahwa ngeblog itu seperti membuka lemari pakaian, sangat fashionable, harus dipadupadan agar tampil cantik.
Seorang Shinta Ries melontarkan aku kembali ke masa sembilan tahun lalu, saat aku pergi jalan pagi setiap hari, dan diakhiri dengan berbelok ke warnet langganan, hanya untuk terkagum-kagum membaca blog milik Enda Nasution, membaca dan menyimpan tulisan-tulisan Rhenald Kasali, berselancar melihat blog-blog berpenampilan sederhana, dengan isi yang juga simpel, tapi kehadiran postingannya ditunggu banyak orang.
Itu masa lalu, ketika aku uwel-uwelan dengan html dan rasa asyik mengoprek disain blog. Rasanya tenggelam dalam sesuatu yang memang sangat kusukai.
Maka, bertemu denganmu tempo hari, sungguh membangunkan kembali kebahagiaan sederhana itu. Tapi karena sudah lama tidak ngoprek, perlu waktu untuk membuat tanganku terbiasa lagi dengan keyboard komputer. Kemajuan teknologi sekarang terlalu memudahkan sehingga aku sudah terbiasa menulis sambil tiduran, hanya dengan ponsel belaka. Semua sudah tersedia di ponsel, dari mulai aplikasi editing gambar sampai bikin font cantik-cantik. Terus ngapain capek-capek buka komputer segede doblang?
Ck, pemikiran yang salah. Ponselnya tambah smart, penggunanya jadi tambah lazy dan stupid, wkwkwkwk.
Demikianlah. Sejak beberapa hari terakhir, aku menenggelamkan diri di masa lalu, duduk di depan komputer (asli duduk, bukan dalam posisi paling malas sedunia: tiduran!). Aku mulai membongkar blog ini, dan membuatnya menjadi sedemikian, dengan tampilan yang aku suka. Voila. Selesai. Dengan ucapan "selamat membersihkan blog dari jaring laba-laba mbak, semoga makin rajin mengisinya."
Selamat pagi Shinta Ries, kalau aku tidak mendengarkan uraianmu tempo hari di acara Fun Blogging, barangkali aku sudah ucapkan selamat tinggal pada blog ini karena tak bersemangat mengisinya.
Jadi inilah saatnya aku mengucapkan terima kasih padamu, untuk semangat merias blog yang sudah ditebarkan di acara tersebut. Terima kasih sudah berbagi ilmu. Aku mau alih profesi ah, membuang keinginanku untuk jadi Make Up Artist, mungkin aku mau alih profesi jadi Make Up Blog saja, wkwkwk.
Have a nice and productive day, Shinta Ries . . . .
No comments:
Post a Comment