Monday, January 6, 2014

Rumah Hati


Dear,
Beberapa hari terakhir ini aku menata rumah untukmu tinggal. Little
House on the Prairie. Rumah mungil cantik terbuat dari kayu. Hangat,
dengan ruangan tidurnya yang sederhana. Sebuah rumah, "lake house",
rumah tepi danau, dimana kamu bisa mendengar suara air dan desiran
angin mengantarkan tumpukan kenangan bergulung memasuki ruang-ruang
di relung hatimu.
Dimana adanya rumah seindah itu? Sekaya itukah aku sehingga aku mampu
menghadiahkannya untukmu?
Tidak. Aku masih aku yang dulu itu juga, manusia dengan segudang
impian dan banyak keinginan untuk memberi padamu, tapi tak punya
tumpukan harta berlimpah untuk merealisasikannya.
Rumah yang tadi itu bukan terbuat dari kayu biasa, tapi dari kayu
imaji. Air di danau depan rumah itu, juga bukan air biasa, tapi air
yang menghilangkan resah, berganti menjadi ketenangan.
Dear, aku membangun rumah itu untukmu, di dunia maya. Hanya dalam
bentuk sebuah blog sederhana, bergambar rumah mungil di tepi danau,
rumah yang selalu kamu idamkan sedari dulu. Aku mencari gambar itu
berhari-hari, supaya pas, supaya "kamu banget". Di dalam rumah virtual
itu, kusimpan berbagai gambaran dirimu, kepingan2 puzzle yang membuat
blog itu berkarakter dirimu. Aku tahu bahwa kamu selalu suka rumah
yang tenang, tempat istirah, dimana kamu merasa nyaman. Kamu tidak
membutuhkan rumah gedung berharga milyaran, yang kamu butuhkan adalah
tempat pulang. Tempat hatimu pulang, dan bukan ragamu.
Pagi ini, dengan puas aku melihat rumah virtualmu. Rasanya sungguh2
berada di sebuah rumah kecil yang tenang dan nyaman. Aku tidak tahu
kapan kamu akan kembali kesana dan melihatnya. Tapi aku yakin ketika
kamu hadir disana, kamu akan merasakan tanganku menata rumah itu,
untuk kamu, dengan sepenuh hatiku. Aku percaya, kamu bisa membaca apa
yang ada di benakku saat membangun dan menata rumah virtual itu
untukmu: "karena aku tak mampu memberi rumah untuk ragamu, kuberikan
padamu sebuah rumah untuk hatimu".
Dear, semoga kamu paham, sesederhana itu, ketika kita tak bisa
memberikan sesuatu yang besar untuk orang lain, lakukan saja hal kecil
semampu yang kita bisa, dengan segenap hati. Percayalah, sesuatu yang
dikirimkan dari hati, akan sampai ke hati....

5 comments:

  1. Semoga rumah itu akan selalu nyaman :)

    ReplyDelete
  2. Dan saya kangen pengen maen ke Rumah Kayu :)

    ReplyDelete
  3. Dan seberapa jauh aku melangkah tetap rindu pulang :)

    ReplyDelete
  4. kemanapun ku pergi, bayang2mu mengejar. Tak peduli di mana pun, .... aku ingin pulang. hehe rumah kayu itu pasti sangat dirindukan

    ReplyDelete
  5. Hehe, baru nyadar bahwa ada beberapa tamu yang hadir di terasku. Terima kasih ya atas kehadirannya

    ReplyDelete